tag:blogger.com,1999:blog-71772053368929497642024-02-20T18:02:52.152-08:00PUISI BEBASBila Bibir tak mampu mengungkapkan ....
Bila Rasa tak bisa dipendam .....
Dan Gejolak Jiwa meronta-ronta ....
Katakanlah lewat bait-bait PUISImyudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.comBlogger46125tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-12654244636912590072011-11-02T20:38:00.000-07:002011-11-02T20:47:04.232-07:00Tertegun....tertegun, sejenak dalam suara hati<br />
jauh terawangi lorong berawan,<br />
kosong dalam bayangan,<br />
membatu hati, membatu langkah<br />
entah apa bisa tersirat<br />
<br />
tertegun, geliat lelah sudah membekam<br />
tak kuasa rasa dada sesak mendesak,<br />
membuai ingin dan asa yang samar,<br />
selimut mimpi, terkuak ragu<br />
entah apa bisa tersirat<br />
<br />
<br />
by myudi<br />
<br />
<br />
<br />myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-15050055785933554722011-10-14T22:13:00.000-07:002011-10-14T22:13:21.049-07:00Begitu Engkau Bersujud<span style="font-family: Comic Sans MS;">Begitu engakau bersujud, terbangunlah ruang</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> yang kau tempati itu menjadi sebuah masjid</span>
<br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> Setiap kali engkau bersujud, setiap
kali</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> pula telah engkau dirikan
masjid</span><br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> Wahai, betapa menakjubkan,
berapa ribu masjid</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> telah kau
bengun selama hidupmu?</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> Tak
terbilang jumlahnya, menara masjidmu</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> meninggi, menembus langit, memasuki</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> alam makrifat</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: Comic Sans MS;"> Setiap gedung, rumah, bilik atau tanah,
seketika</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> bernama masjid, begitu
engkau tempati untuk bersujud</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> Setiap lembar rupiah yang kau sodorkan kepada</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> ridha Tuhan, menjelma jadi sajadah
kemuliaan</span><br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> Setiap butir beras yang
kau tanak dan kau tuangkan</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> ke
piring ke-ilahi-an, menjadi se-rakaat sembahyang</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> Dan setiap tetes air yang kau taburkan
untuk</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> cinta kasih ke-Tuhan-an,
lahir menjadi kumandang suara</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;">
adzan</span><br />
<span style="font-family: Comic Sans MS;"> </span>
<br />
<span style="font-family: Comic Sans MS;"> Kalau engkau bawa badanmu bersujud,
engkaulah masjid</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> Kalau engkau
bawa matamu memandang yang dipandang</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> Allah, engkaulah kiblat</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> Kalau engkau pandang telingamu mendengar yang</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> didengar Allah, engkaulah tilawah suci</span>
<br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> Dan kalau derakkan hatimu mencintai yang
dicintai</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> Allah, engkaulah
ayatullah</span><br />
<span style="font-family: Comic Sans MS;"> </span>
<br />
<span style="font-family: Comic Sans MS;"> Ilmu pengetahuan bersujud, pekerjaanmu
bersujud,</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> karirmu bersujud,
rumah tanggamu bersujud, sepi</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;">
dan ramaimu bersujud, duka deritamu bersujud</span> <br /><span style="font-family: Comic Sans MS;"> menjadilah engkau masjid</span> <br /> <br /> <br />
<span style="font-family: Comic Sans MS;">1987</span>myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-13470555500281408272011-10-14T22:07:00.000-07:002011-10-14T22:08:14.391-07:00Aku ingin<br />
<br />
<blockquote style="color: black;">
<span style="font-family: Comic Sans MS;">Aku ingin mencintaimu dengan
sederhana</span> <br />
<span style="font-family: Comic Sans MS;">dengan kata yang tak
sempat diucapkan</span> <br />
<span style="font-family: Comic Sans MS;">kayu kepada api
yang menjadikannya abu</span></blockquote>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<blockquote style="color: black;">
<span style="font-family: Comic Sans MS;">Aku ingin mencintaimu dengan
sederhana</span> <br />
<span style="font-family: Comic Sans MS;">dengan isyarat yang tak
sempat disampaikan</span> <br />
<span style="font-family: Comic Sans MS;">awan kepada
hujan yang menjadikannya tiada</span> </blockquote>
<div style="color: black;">
<br /></div>
<span style="color: black; font-family: Comic Sans MS;">Oleh :</span> <br />
<span style="color: black; font-family: Comic Sans MS;">Sapardi Djoko Damono</span>myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-46852176177138302542011-10-14T21:19:00.000-07:002011-10-16T22:57:57.458-07:00Rinduku Rindumu ???Kabutku berbayang rautmu,<br />
kadang jelas menatap ke arahku,<br />
matamu meredup sejuk sampai ke benakku<br />
aku merindu senyum kecilmu<br />
<a name='more'></a><br />
Jalanku pun melaut tak bertepi,<br />
mengumpulkan sisa-sisa ingatan tentangmu<br />
nafasmu ada disetiap lipatan buku hatiku,<br />
tapi, tetap begitu sulit untuk kurengkuh<br />
<br />
Merinduku pada setiap untaian ucapmu,<br />
dan jemari lembut yang pernah kusentuh<br />
<br />
Merinduku pada tatapan merunduk lembutmu,<br />
dan getar indah yang mengguncang kalbuku<br />
<br />
akankah rinduku bersambut rindumu... ?<br />
<br />
<br />myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-52494917891461651972011-10-14T02:42:00.000-07:002011-10-14T02:42:36.910-07:00Ahh .......Gemeretak bathin membisu,<br />
menumpuk dalam balutan dusta,<br />
mendongak, tapi tak mampu<br />
begitu banyak senyum hambar yang tersungging.<br />
<a name='more'></a><br />
Gemeretak bathin menoreh perih,<br />
menutupi pandang yang tak tertembus, <br />
luka yang telah terukir,<br />
lirih menyuarakan dosa-dosa <br />
<br />
Sembari melintasi pelangi berkabut,<br />
menaiki titian yang dibuat tak terarah,<br />
menutupi jalan sendiri, <br />
semakin tak tentu labuhan pencapaian<br />
<br />
ahhh ......<br />
melihat dengan gemeretak bathin,<br />
keluh yang datang semakin berat<br />
..........<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-14130178598205615322011-04-04T07:18:00.000-07:002011-04-04T07:19:54.458-07:00Mengapa ... ?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Mengapa menoreh hati terluka ?<br />
padahal hampa sudah membekam<br />
hingga tak ada lagi yang terpijak, <br />
akankah sesak di dada bisa terkuak dengan bijak ?<br />
<a name='more'></a><br />
Mengapa perlu berteriak memekak ?<br />
demi busuk yang ditutup-tutupi wangi,<br />
menutup mata pada harga diri sesama,<br />
malah menebar do'a-do'a khianat<br />
<br />
Mengapa tak bisa lidah tak mencemooh ?<br />
busungnya dada untuk sembunyikan ego terpuruk,<br />
seolah langit kan ditelan sendiri,<br />
akhirnya mampu cuma mengumbar amarah<br />
<br />
Mengapa ?<br />
<br />
Tak bisa dipungkiri,<br />
jiwa yang berkabut terus diyakini,<br />
buruk yang bernanah,<br />
tak akan bisa menebar harum semerbak...<br />
<br />
<i>by me</i></div>myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-30098787597384088702011-03-10T19:52:00.000-08:002011-03-11T09:34:30.904-08:00Menatapmu....Menatapmu dalam-dalam,<br />
coba menembus sampai ke sudut hati<br />
ada yang tersentuh dan getarnya terasa indah<br />
<a name='more'></a><br />
Menatapmu sedalam hasrat yang tersimpan,<br />
merobek-robek angan penuh dengan impian<br />
ingin merenggut tapi ku tak sanggup<br />
<br />
Menatapmu tanpa bibir bisa berkata,<br />
nada yang terdengar hampir merasuk sampai ke sendi<br />
berkelana sampai ke lembah samar<br />
bekamkan asa yang mungkin tak lazim<br />
<br />
Menatapmu dengan penuh tanya terdalam,<br />
sambil mengais-ngais di setiap sudut sinar matamu,<br />
mengapa sulit ku temukan jawaban ?<br />
<br />
by memyudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-64490839439630367192011-03-09T21:55:00.000-08:002011-03-09T21:55:20.546-08:00JIWA BERJELAGAjiwa-jiwa yang penuh jelaga<br />
menari-nari atas rintihan tak bergema<br />
senyumnya selalu merekah di tengah sahara<br />
dikungkung gelap pun masih tertawa<br />
<a name='more'></a><br />
jiwa-jiwa yang penuh jelaga<br />
lelap dalam megahnya awan kelabu<br />
mimpinya terus berkelana tak berarah<br />
nampak beringas semakin ngenas<br />
<br />
jiwa-jiwa yang penuh jelaga<br />
masa yang membuatnya selalu ada<br />
<br />
jiwa-jiwa bergelimang jelaga<br />
tetap tegak menengadah....myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-29631513485279647162011-03-07T02:34:00.000-08:002011-03-07T02:34:36.590-08:00Rindu Pada Stelan Jas Putih dan Pantalon Putih Bung Hatta<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" id="AutoNumber1" style="border-collapse: collapse;"><tbody>
<tr> <td width="100%"><b></b> (Dibacakan oleh Taufiq Ismail pada: Acara Deklarasi Gerakan Nasional<br />
Pemberantasan Korupsi, Sumatera Barat, di Asrama Haji, Tabing, Padang,<br />
tgl. 15 Ramadhan 1424 H/10 Nopember 2003 M)<br />
<br />
<br />
I.<br />
Di awal abad 21, pada suatu Subuh pagi aku berjalan kaki di Bukittinggi,<br />
Hampir tak ada kabut tercantum di leher Singgalang dan Merapi, yang belum<br />
dilangkahi matahari,<br />
<br />
Lalu lintas kota kecil ini dapat dikatakan masih begitu sunyi,<br />
<br />
Menurun aku di Janjang Ampek Puluah, melangkah ke Aue Tajungkang,<br />
berhenti aku di depan rumah kelahiran Bung Hatta,<br />
<br />
Di rumah beratap seng nomor 37 itulah, di awal abad 20, lahir seorang<br />
bayi laki-laki yang kelak akan menuliskan alphabet cita-cita bangsa di<br />
langit pemikirannya dan merancang peta Negara di atas prahara sejarah<br />
manusianya,<br />
<br />
Dia tak suka berhutang. Sahabat karibnya, Bung Karno, kepada<br />
gergasi-gergasi dunia itu bahkan berteriak, "Masuklah kalian ke neraka<br />
dengan uang yang kalian samarkan dengan nama bantuan, yang pada<br />
hakekatnya hutang itu".<a name='more'></a>Suara lantang 39 tahun yang silam itu terapung di Ngarai Sianok, hanyut<br />
di Kali Brantas, menyelam di Laut Banda, melintas di Selat Makassar,<br />
hilang di arus Sungai Mahakam, kemudian tersangkut di tenggorokan 200<br />
juta manusia,<br />
<br />
<br />
Dua ratus juta manusia itu, terbelenggu rantai hutang di tangan dan kaki,<br />
di abad kini. Petinggi negeri di lobi kantor Pusat Pegadaian Dunia duduk<br />
antri, membawa kaleng kosong bekas cat minta sekedarnya diisi. Setiap<br />
mereka pulang, hutang menggelombang, setiap bayi lahir langsung dua puluh<br />
juta rupiah berkalung hutang, baru akan lunas dua generasi mendatang.<br />
<br />
<br />
II.<br />
Jalan kaki pagi-pagi di Bukittinggi, aku merenung di depan rumah beratap<br />
seng di Aue Tajungkang nomor 37 ini, yang di awal abad 20 lalu tempat<br />
lahir seorang bayi laki-laki<br />
<br />
Aku mengenang negarawan jenius ini dengan rasa penuh hormat karena<br />
rangkaian panjang mutiara sifat: tepat waktu, tunai janji, ringkas<br />
bicara, lurus jujur, hemat serta bersahaja,<br />
<br />
Angku Hatta, adakah garam sifat-sifat ini masuk ke dalam sup kehidupanku?<br />
Kucatat dalam puisiku, Angku lebih suka garam dan tak gemar gincu.<br />
Tujuh windu sudah berlalu, aku menyusun sebuah senarai perasaan rindu,<br />
<br />
Rindu pada sejumlah sifat dan nilai, yang kini kita rasakan hancur<br />
bercerai-berai,<br />
<br />
Kesatuan sebagai bangsa, rasa bersama sebagai manusia Indonesia, ikatan<br />
sejarah dengan pengalaman derita dan suka, inilah kerinduan yang luput<br />
dari sekitar kita,<br />
<br />
Kita rindu pada penampakan dan isi jiwa bersahaja, lurs yang tabung,<br />
waktu yang tepat berdentang, janji yang tunai, kalimat yang ringkas<br />
padat, tata hidup yang hemat,<br />
<br />
Tiba-tiba kita rindu pada Bung Hatta, pada stelan jas putih dan pantaloon<br />
putihnya, symbol perlawanan pada disain hedonisme dunia, tidak sudi<br />
berhutang, kesederhanaan yang berkilau gemilang,<br />
<br />
Kesederhanaan. Ternyata aku tak bisa hidup bersahaja. Terperangkap dalam<br />
krangkeng baja materialisme, boros dan jauh dari hemat, agenda serba<br />
bendaku ditentukan oleh merek 1000 produk impor, iklan televise dan gaya<br />
hidup imitasi,<br />
<br />
<br />
Bicara ringkas. Susah benar aku melisankan fikiran secara padat. Agaknya<br />
genetika Minang dalam rangkaian kromosomku mendiktekan sifat bicaraku<br />
yang berpanjang-panjang. Angk Hatta, bagaimana Angku dapat bicara ringkas<br />
dan padat? Teratur dan apik? Aku mengintip Angku pada suatu makan siang<br />
di Jalan Diponegoro, yang begitu tertib dan resik,<br />
<br />
<br />
Tepat waktu. Bung Hatta adalah tepat waktu untuk sebuah bangsa yang<br />
selalu terlambat. Dari seribu rapat, sembilan ratus biasanya telat.<br />
Kegiatanku yang tepat waktu satu-satunya ialah ketika berbuka puasa.<br />
<br />
<br />
Kelurusan dan kejujuran. Pertahanan apa yang mesti dibangun di dalam<br />
sebuah pribadi supaya orang bisa selalu jujur? Jujur dalam masalah<br />
rezeki, jujur kepada isteri, jujur kepada suami, jujur kepada diri<br />
sendiri, jujur kepada orang banyak, yang bernama rakyat? Rakyat yang di<br />
tipu terus-menerus itu.<br />
<br />
<br />
Ketika kita rindu bersangatan kepada sepasang jas putih dan pantaloon<br />
putih itu, kita mohonkan kepada Tuhan, semoga nilai-nilai dan sifat-sifat<br />
luhur yang telah hancur berantakan, kepada kita utuh dikembalikan.<br />
<br />
<br />
III.<br />
<br />
Jalan kaki pagi-pagi di Bukittinggi, di depan rumah beratap seng di Aue<br />
Tajungkang nomor 37 ini aku menengok ke kanan dan ke kiri, kemudian aku<br />
masuk ke dalamnya, dan di ruang tamu menatap potret dinding aku berdiri,<br />
<br />
<br />
Tampaklah Bung Hatta di antara rakyat banyak dalam gambar itu. Tiba-tiba<br />
Bung Hatta keluar dari gambar sepia itu.<br />
<br />
Kemudian Bung Hatta berkata: "Ceritakan Indonesia kini menurut kamu"<br />
<br />
Aku tergagap bicara. ^Angku, mangadu ambo kini. Angku, saya mengadu<br />
kini. Krisis berlapis-lapis bagaikan tak habis-habis. Krisis ekonomi,<br />
politik, penegakan hokum, pendidikan, pengangguran, kemiskinan, keamanan,<br />
kekerasan, pertumpahan darah, pemecah-belahan, dan di atas semua itu,<br />
krisis akhlak bangsa,<br />
<br />
"Otoritarianisme panjang menyuburkan perilaku materialistic, tamak,<br />
serakah, tipu-menipu, konspiratif, mengutamakan keluarga dekat,<br />
memenangkan golongan sendiri, dan tingkah laku feodalistik,<br />
<br />
<br />
Krisis nilai luhur merubah potret wajah bangsa menjadi anarkis,<br />
bringas, ganas, tak bersedia kalah, tak segan memfitnah, memaksakan<br />
kehendak, pendendam, perusak, pembakar dan pembunuh. Kekerasan, api,<br />
batu, peluru, puing mayat, asap dan bom sampai ke seluruh muka bumi,<br />
<br />
Tetapi tentang bom itu, nanti dulu. Sepuluh dua puluh tahun lagi,<br />
lihat, akan terungkap apa sebenarnya sandiwara besar skenario dunia yang<br />
dipaksakan hari ini. Mentang-mentang.<br />
<br />
Aku menarik nafas. Bung Hatta diam. Tak ada senyum di wajahnya<br />
Angku Hatta. Harga apa saja di Indonesia naik semua, kecuali satu.<br />
Harga nyawa. Nyawa murah dan luar biasa jatuh nilainya. Di setiap demo<br />
orang mati. Tahanan polisi gampang mati. Pencuri motor dibakar mati.<br />
Anak-anak sekolah belasan tahun dalam tawuran, tanpa rasa salah dengan<br />
ringan membunuh temannya lain sekolah. Mahasiswa senior yang garang<br />
menggasak, menggampar, menyiksa juniornya sampai mati. Tahun depan<br />
pembunuhan di kampus lain di ulang lagi. Dendam dipelihara dan<br />
diturunkan"<br />
<br />
<br />
Sesak nafasku. Bung Hatta diam. Matanya merenung jauh.<br />
<br />
Alkohol, nikotin, judi, madat, putau, ganja dan sabu-sabu telah meruyak<br />
dan mencengkeram negeri kita, mudah dibeli di tepi jalan, di sekolah, di<br />
mana-mana. Indonesia telah menjadi sorga pornografi paling murah di<br />
dunia. Dengan uang sepuluh ribu anak SLTP dengan mudah bisa membeli VCD<br />
coitus lelaki-perempuan kulit putih 60 menit, 6 posisi dan 6 warna.<br />
Anak-anak SD membaca komik cabul dari Jepang. Di televisi peselingkuhan<br />
dianjurkan dan diajarkan."<br />
<br />
<br />
Gelombang hidup permisif, gaya serba boleh ini melanda penulis-penulis pula.<br />
<br />
Penulis-penulis perempuan, muda usia, berlomba mencabul-cabulkan karya,<br />
asyik menggarap wilayah selangkang dan sekitarnya dan kompetisi Gerakan<br />
Syahwat Merdeka. Betapa tekun mereka melakukan rekonstruksi dan<br />
dekonstruksi daftar instruksi posisi syahwat selangkangan abad 21 yang<br />
posmo perineum ini.<br />
<br />
<br />
Dari uap alkohol, asap nikotin dan narkoba, dari bau persetubuhan liar<br />
20 juta keeping VCD biru, dari halaman-halaman komik dan buku cabul<br />
menyebar hawa lendir yang mirip aroma bangkai anak tikus terlantar tiga<br />
hari di selokan pasar desa ke seluruh negeri.<br />
<br />
<br />
Aku melihat orang-orang menutup hidung dan jijik karenanya. Jijik. Malu<br />
aku memikirkannya"<br />
<br />
Jan aku tenan isin sakpore, sakpore, isin buanget dadi wong Indonesia,<br />
Lek asane dadi nak Indonesia,<br />
<br />
Masiripka mancaji to Indonesia,<br />
<br />
Jelema Indonesia? Eraeun urang, eraeun,<br />
<br />
Malu ambo, sabana malu jadi urang Indonesia,!(*)<br />
<br />
Malu aku jadi orang Indonesia.<br />
(*) Bahasa Jawa, Bali, Bugis, Sunda dan Minangkabau.<br />
<br />
Aku berhenti bicara. Bung Hatta masih tetap diam. Matanya merenung sangat<br />
jauh. Tiba-tiba bayangan wajahnya menghilang.<br />
<br />
<br />
<br />
IV<br />
Indonesia tersaruk-saruk.<br />
Terpincang-pincang dan sempoyongan,<br />
Dicambuki krisis demi krisis seperti tak habis-habis.<br />
Indonesia kini sedang menangis.<br />
Dari status Negeri Cobaan,<br />
Dia turun derajat menjadi Negeri Azab,<br />
Dan kini sedang bergerak merosot kearah Negeri Kutukan.<br />
Indonesia tak habis-habis menangis.<br />
<br />
Kusut, masai,<br />
Nestapa, duka,<br />
Pengap dan gelap.<br />
Dari dalam sumur berlumpur ini,<br />
Dari dasar tubir yang menyesakkan nafas ini<br />
Kami menengadah ke atas,<br />
Masih melihat sepotong langit<br />
Dan mengharapkan cahaya.<br />
Kami tetap berikhtiar,<br />
Terus bekerja keras<br />
Seraya menggumamkan doa.<br />
<br />
<br />
Tuhan,<br />
Jangan biarkan negeri kami<br />
Yang kini sudah menjadi Negeri Azab,<br />
Bergerak merosot kea rah Negeri Kutukan.<br />
<br />
<br />
<br />
Tuhan,<br />
Mohon,<br />
Jangan ditolak<br />
<br />
Do'a kami.<br />
2003</td></tr>
</tbody></table>myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-41872120221243375722011-03-07T02:32:00.001-08:002011-03-07T02:32:45.924-08:00SAJAK SEORANG TUA UNTUK ISTERINYA<h1 align="center"></h1>Aku tulis sajak ini<br />
untuk menghibur hatimu<br />
Sementara kau kenangkan encokmu<br />
kenangkanlah pula masa remaja kita yang gemilang<br />
Dan juga masa depan kita<br />
yang hampir rampung<br />
dan dengan lega akan kita lunaskan.<br />
<a name='more'></a> <br />
<br />
Kita tidaklah sendiri<br />
dan terasing dengan nasib kita<br />
Kerna soalnya adalah hukum sejarah kehidupan.<br />
Suka duka kita bukanlah istimewa<br />
kerna setiap orang mengalaminya.<br />
<br />
<br />
Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh<br />
Hidup adalah untuk mengolah hidup<br />
bekerja membalik tanah<br />
memasuki rahasia langit dan samodra,<br />
serta mencipta dan mengukir dunia.<br />
Kita menyandang tugas,<br />
kerna tugas adalah tugas.<br />
Bukannya demi sorga atau neraka.<br />
Tetapi demi kehormatan seorang manusia.<br />
<br />
<br />
Kerna sesungguhnyalah kita bukan debu<br />
meski kita telah reyot, tua renta dan kelabu.<br />
Kita adalah kepribadian<br />
dan harga kita adalah kehormatan kita.<br />
Tolehlah lagi ke belakang<br />
ke masa silam yang tak seorangpun kuasa menghapusnya.<br />
<br />
<br />
Lihatlah betapa tahun-tahun kita penuh warna.<br />
Sembilan puluh tahun yang dibelai napas kita.<br />
Sembilan puluh tahun yang selalu bangkit<br />
melewatkan tahun-tahun lama yang porak poranda.<br />
Dan kenangkanlah pula<br />
bagaimana kita dahulu tersenyum senantiasa<br />
menghadapi langit dan bumi, dan juga nasib kita.<br />
<br />
<br />
Kita tersenyum bukanlah kerna bersandiwara.<br />
Bukan kerna senyuman adalah suatu kedok.<br />
Tetapi kerna senyuman adalah suatu sikap.<br />
Sikap kita untuk Tuhan, manusia sesama,<br />
nasib, dan kehidupan.<br />
<br />
<br />
Lihatlah! Sembilan puluh tahun penuh warna<br />
Kenangkanlah bahwa kita telah selalu menolak menjadi koma.<br />
Kita menjadi goyah dan bongkok<br />
kerna usia nampaknya lebih kuat dari kita<br />
tetapi bukan kerna kita telah terkalahkan.<br />
<br />
<br />
Aku tulis sajak ini<br />
untuk menghibur hatimu<br />
Sementara kaukenangkan encokmu<br />
kenangkanlah pula<br />
bahwa kita ditantang seratus dewa.<br />
<br />
<br />
<br />
<hr /> WS. Rendra, <i>Sajak-sajak sepatu tua</i>,1972 ...BAHWA KITA DITANTANG SERATUS DEWA.myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-42279743231214359942011-03-07T02:28:00.000-08:002011-03-07T02:28:10.191-08:00BAGAIMANA KALAU<div align="justify"><b></b>Bagaimana kalau dulu bukan khuldi yang dimakan Adam, <br />
tapi buah alpukat, <br />
Bagaimana kalau bumi bukan bulat tapi segi empat, <br />
Bagaimana kalau lagu Indonesia Raya kita rubah, <br />
dan kepada Koes Plus kita beri mandat, </div><a name='more'></a>Bagaimana kalau ibukota Amerika Hanoi, <br />
dan ibukota Indonesia Monaco, <br />
Bagaimana kalau malam nanti jam sebelas, <br />
salju turun di Gunung Sahari, <br />
Bagaimana kalau bisa dibuktikan bahwa Ali Murtopo, Ali Sadikin <br />
dan Ali Wardhana ternyata pengarang-pengarang lagu pop, <br />
Bagaimana kalau hutang-hutang Indonesia <br />
dibayar dengan pementasan Rendra, <br />
Bagaimana kalau segala yang kita angankan terjadi, <br />
dan segala yang terjadi pernah kita rancangkan, <br />
Bagaimana kalau akustik dunia jadi sedemikian sempurnanya sehingga di <br />
kamar tidur kau dengar deru bom Vietnam, gemersik sejuta kaki <br />
pengungsi, gemuruh banjir dan gempa bumi sera suara-suara <br />
percintaan anak muda, juga bunyi industri presisi dan <br />
margasatwa Afrika, <br />
Bagaimana kalau pemerintah diizinkan protes dan rakyat kecil <br />
mempertimbangkan protes itu, <br />
Bagaimana kalau kesenian dihentikan saja sampai di sini dan kita <br />
pelihara ternak sebagai pengganti <br />
Bagaimana kalau sampai waktunya <br />
kita tidak perlu bertanya bagaimana lagi. <br />
<br />
<i>Karya Taufik Ismail</i><br />
1971myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-49394419214557751272011-03-03T19:50:00.000-08:002011-03-03T19:50:09.053-08:00ADAKAH ENGKAU MENCINTAIKUberibu hari ku lalui bersama mu….<br />
namun kau tak pernah peduli kan hadirku….<br />
berjuta masa ku menemani raga mu…<br />
namun bathinmu tak pernah ingin kan ku…<br />
<a name='more'></a><br />
hingga ambang batas rasa cintaku….<br />
ku langkahkan kaki menjauhi mu….<br />
namun tetap tak kau relakan….<br />
apa yang <a href="http://www.anggrekbiru.com/sebenarnya.html" title="sebenarnya">sebenarnya</a> ada dalam kalbumu???<br />
<br />
<a href="http://www.munajatcinta.com/" title="Cinta di Munajat Cinta">cinta</a> atau kah sebatas keinginan dan ke egoisan???<br />
<br />
ku terdiam sejenak tuk memutuskan…<br />
namun cinta ku pada mu tetap berkobar…<br />
dan kuputuskan untuk tetap tinggal di dekat mu…<br />
<br />
hari pun silih berganti…<br />
namun kau tetap <a href="http://www.anggrekbiru.com/seperti.html" title="seperti">seperti</a> yang dulu…<br />
acuh dan tak peduli pada cintaku…<br />
<br />
dan hingga batas waktu ini…<br />
slalu dan kan slalu kupertanyakan…<br />
ADAKAH ENGKAU MENCINTAIKU<br />
<br />
by : www.anggrekbiru.commyudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-26968016662098938232011-03-03T19:45:00.000-08:002011-03-03T19:45:19.431-08:00Aku Pemujamu<strong></strong>Mungkin aku takkan pernah bisa<br />
untuk ungkapkan<br />
Semua rasa cinta ini<br />
Meski aku sadari.........<br />
Jauh didasar hatiku<a name='more'></a>Ada getaran rasa yang membuatku ingin selalu<br />
Memandangmu......<br />
Jujur saja kuakui... Aku aalah pemujamu<br />
Yang selalu berharap tanpa berani berucap<br />
<br />
Terlanjur aku, Memuja dirimu<br />
Meski kau jauh dari sisilu.....<br />
Ijinkan aku untuk terus, dan akan selalu<br />
Mencintaimu<br />
<br />
Bila mungkin ada waktu lagi<br />
Untukku dapatkan cintamu<br />
Aku takkan pernah berhenti<br />
Hingga tiba masa itu<br />
<br />
<span style="font-size: xx-small;">Wangon, medio September 2009<br />
by : Toto ardiyanto</span>myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-37938268497709551732011-03-03T19:42:00.001-08:002011-03-03T19:42:40.528-08:00Semakin Sayang<strong></strong>Tiba waktuku ungkapkan semua<br />
Perasaanku terhadapmu<br />
Yang selama ini buatku selalu<br />
Merasa berdosa<a name='more'></a>Maafkan aku telah menyakitimu<br />
Dan membuatmu terluka ......!<br />
Ampuni aku, tlah membuatmu<br />
Hidup dalam spi cemburu<br />
<br />
Dan kuakui.... Perselingkuhan ini<br />
Tak menemukan kebahagiaan yang sejati<br />
Namun kini kusadar.....Kesetiaanmu<br />
Membuatku ingin kembali<br />
<br />
Sejujurnya kukatakan<br />
Aku semakin sayang kamu<br />
Setulusnya kuberjanji<br />
Aku takkan berpaling lagi<br />
<br />
<span style="font-size: xx-small;">Wangon, 8 September 2009<br />
by : Toto Ardiyanto</span>myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-58822249221122717512011-03-02T07:10:00.000-08:002011-03-02T19:10:28.707-08:00TerhempasIngin yang terlelap<br />
melukis guratan berbekas samar<br />
menepi tapi tak sempat<br />
kemelut terus meronta-ronta benak<br />
hingga raga pun enggan berontak <br />
sempat tergugah tapi terhempas,<br />
<a name='more'></a><br />
Di dalam kepulan asap putih meninggi<br />
tertitip pesan pada pergulatan waktu<br />
ada yang memerah,bisakah membara ?<br />
sejenak padam <br />
jadi kelabu akhirnya terhempas.<br />
<br />
<i>by me </i>myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-29585346497937600762011-02-26T19:38:00.000-08:002011-02-26T19:38:44.995-08:00Pagikugemuruh diujung pagi,<br />
tergagap gagap bangkit hampir segan,<br />
rasa bercampur wangi tanah lembab,<br />
ke beranda menatap ke timur<br />
<a name='more'></a><br />
gemas meremas remas ....<br />
<br />
hadirnya yang dinanti,<br />
sebersitpun tak bisa ditebak,<br />
pelan menyapu dingin sekejap,<br />
beningnya berjatuhan ke tanah lembab<br />
<br />
lembaran telah terbuka,<br />
menutup jejak jejak tertulis acak<br />
<br />
by memyudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-13051920176345930782011-02-26T19:25:00.001-08:002011-02-26T19:25:50.185-08:00DERAI DERAI CEMARA<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> cemara menderai sampai jauh<br />
terasa hari akan jadi malam<br />
ada beberapa dahan di tingkap merapuh<br />
dipukul angin yang terpendam<a name='more'></a> aku sekarang orangnya bisa tahan<br />
sudah berapa waktu bukan kanak lagi<br />
tapi dulu memang ada suatu bahan<br />
yang bukan dasar perhitungan kini<br />
<br />
hidup hanya menunda kekalahan<br />
tambah terasing dari cinta sekolah rendah<br />
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan<br />
sebelum pada akhirnya kita menyerah<br />
<br />
1949 <br />
<br />
</span>myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-27782207433846192632011-02-26T19:24:00.002-08:002011-02-26T19:24:44.320-08:00YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> kelam dan angin lalu mempesiang diriku,<br />
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,<br />
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu<a name='more'></a> di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin<br />
<br />
aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang<br />
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;<br />
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang<br />
<br />
tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku<br />
<br />
1949<br />
<br />
</span>myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-23580387347742749962011-02-26T19:24:00.000-08:002011-02-26T19:24:02.202-08:00MALAM DI PEGUNUNGAN<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin,<br />
Jadi pucat rumah dan kaku pohonan?<br />
Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin:<br />
Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan!<br />
<br />
1947<br />
<br />
</span>myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-57154541988363293452011-02-26T19:23:00.000-08:002011-02-26T19:23:25.656-08:00CINTAKU JAUH DI PULAU<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> Cintaku jauh di pulau,<br />
gadis manis, sekarang iseng sendiri<br />
<br />
Perahu melancar, bulan memancar,<br />
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.<br />
angin membantu, laut terang, tapi terasa<br />
aku tidak 'kan sampai padanya.<a name='more'></a> Di air yang tenang, di angin mendayu,<br />
di perasaan penghabisan segala melaju<br />
Ajal bertakhta, sambil berkata:<br />
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"<br />
<br />
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!<br />
Perahu yang bersama 'kan merapuh!<br />
Mengapa Ajal memanggil dulu<br />
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!<br />
<br />
Manisku jauh di pulau,<br />
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.<br />
<br />
1946<br />
<br />
</span>myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-57370072837783886812011-02-26T19:21:00.002-08:002011-02-26T19:21:45.780-08:00SENJA DI PELABUHAN KECIL<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> buat: Sri Ajati<br />
<br />
Ini kali tidak ada yang mencari cinta<br />
di antara gudang, rumah tua, pada cerita<br />
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut<br />
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut<a name='more'></a> Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang<br />
menyinggung muram, desir hari lari berenang<br />
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak<br />
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.<br />
<br />
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan<br />
menyisir semenanjung, masih pengap harap<br />
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan<br />
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap<br />
<br />
1946<br />
<br />
</span>myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-71852197145176479872011-02-26T19:21:00.000-08:002011-02-26T19:21:07.409-08:00SAJAK PUTIH<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> Bersandar pada tari warna pelangi<br />
Kau depanku bertudung sutra senja<br />
Di hitam matamu kembang mawar dan melati<br />
Harum rambutmu mengalun bergelut senda<a name='more'></a> Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba<br />
Meriak muka air kolam jiwa<br />
Dan dalam dadaku memerdu lagu<br />
Menarik menari seluruh aku<br />
<br />
Hidup dari hidupku, pintu terbuka<br />
Selama matamu bagiku menengadah<br />
Selama kau darah mengalir dari luka<br />
Antara kita Mati datang tidak membelah...<br />
<br />
</span>myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-32820954000453104122011-02-26T19:20:00.000-08:002011-02-26T19:20:12.502-08:00DOA<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> kepada pemeluk teguh<br />
<br />
Tuhanku<br />
Dalam termangu<br />
Aku masih menyebut namamu<br />
<br />
Biar susah sungguh<br />
mengingat Kau penuh seluruh<br />
<br />
cayaMu panas suci<br />
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi<br />
<br />
Tuhanku<br />
<br />
aku hilang bentuk<br />
remuk<br />
<br />
Tuhanku<br />
<br />
aku mengembara di negeri asing<br />
<br />
Tuhanku<br />
di pintuMu aku mengetuk<br />
aku tidak bisa berpaling<br />
<br />
13 November 1943<br />
<br />
</span>myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-24461433503285078462011-02-26T19:19:00.001-08:002011-02-26T19:19:27.048-08:00HAMPA<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> kepada sri<br />
<br />
Sepi di luar. Sepi menekan mendesak.<br />
Lurus kaku pohonan. Tak bergerak<br />
Sampai ke puncak. Sepi memagut,<br />
Tak satu kuasa melepas-renggut<br />
Segala menanti. Menanti. Menanti.<br />
Sepi.<br />
Tambah ini menanti jadi mencekik<br />
Memberat-mencekung punda<br />
Sampai binasa segala. Belum apa-apa<br />
Udara bertuba. Setan bertempik<br />
Ini sepi terus ada. Dan menanti.</span>myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7177205336892949764.post-42417235401774343082011-02-26T19:18:00.000-08:002011-02-26T19:18:08.275-08:00PENERIMAAN<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12pt;"> Kalau kau mau kuterima kau kembali<br />
Dengan sepenuh hati<br />
<br />
Aku masih tetap sendiri<br />
<br />
Kutahu kau bukan yang dulu lagi<br />
Bak kembang sari sudah terbagi<br />
<br />
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani<br />
<br />
Kalau kau mau kuterima kembali<br />
Untukku sendiri tapi<br />
<br />
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi.<br />
<br />
Maret 1943<br />
<br />
</span>myudi.pimokhttp://www.blogger.com/profile/13396521311475412798noreply@blogger.com0